Sabtu, 25 Juni 2011

Gurit Rindu

Gurit Rindu



Paruparu Pertiwi menumpahkan air mata

Wajahnya sendu dipahat rindu

Jejak Manusia menyemaikan luka

Menyulam malu berjumpa Ibu



Manakala tubuh dan bayangan sungguh tiada terpisahkan

Kematian adalah mempertemukan rinduan

Hidup hanya sebatas sumbu

Waktu berhenti menari dan jiwa menjelma debu



Bibir bahasa berbenih sunyi

Meneguk rima mengerami kata

Suara terjaga mencipta puisi



Dan hanya kenangan yang akan tertahan

Ketika Ibu menggugah lagi jiwa yang terbenam

Mencintai serta mengasihi dalam kesederhanaan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar