Gurit Rindu
Paruparu Pertiwi menumpahkan air mata
Wajahnya sendu dipahat rindu
Jejak Manusia menyemaikan luka
Menyulam malu berjumpa Ibu
Manakala tubuh dan bayangan sungguh tiada terpisahkan
Kematian adalah mempertemukan rinduan
Hidup hanya sebatas sumbu
Waktu berhenti menari dan jiwa menjelma debu
Bibir bahasa berbenih sunyi
Meneguk rima mengerami kata
Suara terjaga mencipta puisi
Dan hanya kenangan yang akan tertahan
Ketika Ibu menggugah lagi jiwa yang terbenam
Mencintai serta mengasihi dalam kesederhanaan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar