Ode Baratayuda
Bahana bahagia menjelma kerangka
Daundaun menari tertembus angin lelah
Bungabunga layu ditimpa langkah perwira
Rantingranting gugur rebah patah
Mega mendung mengirim gerimis yang lara
Ketika Korawa tergenang rindu puing sarang rumah
Lihatlah, Pandawa menculik kembali rahim Hastinapura!
Rumput dan tanah telah basah darah nanah
Pada kidung Yama jiwa berputar
Betapa manusia terlalu lelah berpencar
Menyerahkan hidup tanpa mahkota berkata
Tubuh mati jua di lembah kubur berbunga
Sedang gundah lelah hati berduka
Indah panah sepahit empedu cinta
Dendang keris menangis melepas nanar
Akhir tutup mata manusia kian samar
Irama gita bungabunga gugur
Menancapkan gelora rindu pada pangkuan ibunda
Manusia mati meninggalkan kebun yang tua
Tanpa harta, tanpa rupa, tanpa teguk anggur
Korawa telah musnah
Laku sejarah senantiasa menebar susah
Trimurti masih setia meneguk resah
Dengarlah Parikesit, Airmata Pertiwi tersayatsayat
Hatinya sayu rayu tertembus perak kawat
Masa lalu adalah masa depan yang sekarat!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar