Sabtu, 10 Juli 2010

Kelupas Sayap Senja

Kelupas Sayap Senja

Senja
mengelupaskan sayapnya,
adakah tubuhmu memetik rasa itu kasihku,
seperti desir bibirmu meneguk cintaku terbenam karam
sampai lesung relung pembuluh nadimu. Di petang suram lebam,
matahari mengidung kumandang perpisahan akan ketiadaan.
Demikianlah maha bertakhta sunyi sekap senyap telah disabdakan.
Derau ricik titik bintang telah perlahan menitahkan bulan terbentang meniupkan sitarsitar kegelapan. Simfoni senja masih akan membuka sayapnya yang terluka,
esok rasi kita masih terlelap membangun gerimis di pelupuk hati. Pelitapelita semesta
bergantiganti menerangi malam hitam pekat buta.
Senja masih setia mematahkan sayapsayapnya.
Manusia masih setia memecah remah kelir cinta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar