Sabtu, 10 Juli 2010

Telaga Segaran

Telaga Segaran

Kau datang lagi,
seketika sepertiga subuh
pergi menyepi lengang senyap.
Senyum angin
menerbangkan tubuhku menembus
bayangbayang kabut fatamorgana
biru lebam putih pucat pasi, lalu
kelana menyeru percakapan tak berima.

Waktu bersaksi
enam matahari dan tujuh rembulan,
Aquarius menuangkan amerta
pada ranjang kota surya wilwatikta.
Riakriak air yang berlari pecah rebah,
mendekatkah padaku kasihku, Aku
hanya ingin mengalunkan tubuhku
pada desir napas paru rabumu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar